Ini lagu Aqua Timez ketiga yang saya terjemahkan, (selebihnya dari postingan berlabel indonesia translation adalah hasil kerja keras Septry lee). Sejujurnya saya mengakui bahwa menerjemahkan lagu Aqua Timez adalah hal yang sangat sulit. Sekedar info, saya menerjemahkan lagu ini selama 3 hari.
Lagu Itsumo issho ini seharusnya menjadi lagu keempat dalam list translasi saya, tapi karena suatu insiden (*hahaha) saya membatalkan niat saya, toh ada lee-chan yang dengan kegigihannya terus menerjemahkan lagu-lagu Aqua Timez.
Hehehehehe
Mengenai lagu ini, saya benar-benar tersentuh memahami maknanya(*lebay) tapi semua ketakutan-ketakutan saya mengenai lagu ini telah menjadi kenyataan :'( sekarang saya hanya menanti ending dari lagu ini membawa saya kedalam kebahagiaan. Mudah-mudahan lagu ini tidak menyimpang terlalu jauh dari maksud penciptanya....
Ok, tidak perlu berlama-lama, here we go.............
Aqua Timez - Itsumo issho (selalu bersama)
Aku benci pandanganku dipalingkan, (tapi)
Di dalam diriku aku adalah seorang laki-laki yang memalingkan pandanganku
Dengan seluruh keberanianku aku telah menggenggam tangan mungilmu
Kau takut tanganmu dilepaskan dariku (tapi)
Di dalam dirimu kau adalah perempuan yang membuka genggaman tanganmu
Dengan seluruh keberanianmu, kau pun telah menggenggam kembali tanganku
Aku memang tidak bisa menyampaikannyaa dengan pintar
Kata-kata itu tidak pernah saling bertemu
Disaat tangan kita terpisah satu sama lain
Aku menyesal telah memilih untuk mengatakan "selamat tinggal"
"selalu bersama", itulah kata yg telah kita teriakkan
dari bukit yang tiupan anginnya menerpa kita
Ini terasa seperti mimpi yang terputus dengan singkat
Didalam ingatankupun perlahan menghilang menjadi pemandangan
Sejak waktu melewati perpisahan kita
Aku pun perlahan telah menjadi dewasa
Aku telah mengerti makna kbebasan dan tanggung jawab
Tapi belum mengerti apa-apa tentang cinta
Di dalam kesibukanku setiap hari
waktu benar-benar telah membuatku lupa akan diriku sendiri
Dari atas bukit itu aku melihat kelangit
Dan memeluk sedikit luka kedalam dadaku
Aku teringat hari itu, waktu itu
Saat dimana aku melepaskan tanganmu dengan caraku
Meskipun aku menyesalinya, tidak ada yang bisa kubuat
Ketika aku hendak pulang, kau telah ada dihadapanku
Ini bukanlah ilusi, kau tepat didepanku
Ditempat itu dengan senyummu yang tak pernah berubah
Sungguh aku ingin terus menerus bertemu denganmu
Tanpa mengatakan apa-apa, kau tersenyum
Dan dengan tangan mungilmu kau menggenggam tanganku
Setelah perpisahan yang hanya membatasi kita berdua
Kita hanya mencucurkan setitik air mata pengertian
Aku tidak memiliki kata-kata manis dan ciuman yang dalampun tidak apa-apa
Karena hanya dengan menutup mataku dan meneriakkan "selalu bersama"
Maka angin kebahagiaan akan membawa kita berdua maju kedepan